Bisnis
Sayuran & Rempah
Standar Kualitas Jahe untuk Industri Minuman dan Farmasi
Official Website Maha Pratama > Artikel > Bisnis > Standar Kualitas Jahe untuk Industri Minuman dan Farmasi

Standar Kualitas Jahe untuk Industri Minuman dan Farmasi

Posted by: Maha Admin
Category: Bisnis, Sayuran & Rempah

Standar Kualitas Jahe untuk Industri Minuman dan Farmasi

Jahe berperan sebagai bahan baku utama dalam industri minuman herbal dan farmasi. Industri harus memastikan bahwa jahe memenuhi standar tertentu agar produk akhir memiliki kualitas optimal. Artikel ini membahas faktor utama yang menentukan standar kualitas jahe dalam industri.

  1. Kandungan Minyak Atsiri

Minyak atsiri dalam jahe memengaruhi aroma, rasa, dan efektivitasnya dalam produk farmasi atau minuman herbal. Industri menetapkan standar kandungan minyak atsiri sebagai berikut:

  • Jahe segar harus memiliki minyak atsiri minimal 1,5%.
  • Jahe kering harus mengandung minyak atsiri minimal 2,5%.

Jahe dengan kandungan minyak atsiri tinggi lebih  memberikan rasa yang lebih kuat dan manfaat kesehatan yang lebih optimal.

  1. Kadar Air dan Kelembaban

Kelembaban jahe sangat memengaruhi daya simpan dan mencegah pertumbuhan jamur. Standar kadar air dalam jahe meliputi:

  • Jahe segar harus memiliki kadar air maksimal 85%.
  • Jahe kering harus memiliki kadar air maksimal 12%.

Jahe dengan kadar air yang terlalu tinggi berisiko lebih cepat rusak, sedangkan jahe yang terlalu kering dapat kehilangan sebagian nutrisinya.

  1. Bebas dari Kontaminasi

Industri farmasi dan makanan harus memastikan bahwa jahe harus bebas dari:

  • Pestisida berlebihan.
  • Logam berat seperti timbal dan merkuri.
  • Bakteri patogen seperti Salmonella dan E. coli.

Jahe yang terkontaminasi dapat membahayakan kesehatan dan tidak memenuhi standar industri.

  1. Warna dan Ukuran Jahe

Industri lebih memilih jahe dengan warna cerah dan seragam, terutama untuk kebutuhan ekspor. Ukuran jahe juga harus sesuai dengan permintaan pasar:

  • Jahe merah berukuran lebih kecil tetapi mengandung senyawa aktif lebih tinggi.
  • Jahe gajah berukuran lebih besar  untuk minuman herbal komersial.
  1. Sertifikasi dan Legalitas
Baca Juga :  Supplier Lettuce Garut – Pasokan Selada Segar untuk Waralaba, Horeca, dan Dapur Profesional

Supplier jahe harus memiliki sertifikasi yang menjamin kualitas dan keamanan produk, seperti:

  • GAP (Good Agricultural Practices) untuk menjamin kualitas budidaya.
  • HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) untuk menjamin keamanan pangan.
  • Sertifikasi organik untuk memenuhi permintaan pasar yang menginginkan produk alami tanpa bahan kimia.
  1. Proses Pengolahan dan Penyimpanan

Industri farmasi dan minuman herbal harus mengolah jahe dengan cara yang higienis. Beberapa metode pengolahan yang direkomendasikan meliputi:

  • Mengeringkan jahe secara alami atau menggunakan oven bersuhu rendah untuk mempertahankan kandungan nutrisi.
  • Menyimpan jahe dalam kondisi kering dan berventilasi baik untuk mencegah pertumbuhan jamur.
  • Mengemas jahe dalam wadah kedap udara untuk menjaga kualitas lebih lama.

Kesimpulan

Industri minuman dan farmasi harus memilih jahe berkualitas tinggi, tidak hanya berdasarkan harga tetapi juga berdasarkan standar kualitas yang telah ditetapkan. Dengan memastikan kandungan minyak atsiri, kadar air, kebersihan, dan sertifikasi yang sesuai, industri dapat menggunakan bahan baku yang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.

Jika Anda mencari supplier jahe berkualitas untuk industri Anda, hubungi kami di www.mahaparatama.co.id untuk mendapatkan produk dengan standar terbaik!